Manfaat Paprika Untuk Kesehatan
Tanaman Paprika atau cabe paprika memiliki sebutan ilmiah Capsicum
annum, tumbuhan ini masih kerabat Solanaceae dan merupakan tanaman yang
tumbuh subur di negara-negara dengan iklim Mediterania atau dengan iklim
yang hangat. Paprika diduga tanaman asli Amerika Selatan. dan sekarang
telah banyak dibudidayakan di negara-negara yang beriklim subtropis dan
tropis, termasuk di negara kita.
Paprika merupakan tanaman yang menghasilkan varietas buah yang banyak
karakteristik , sifat dan warna yang berbeda-beda juga, semua jenis
paprika dapat tumbuh di negara kita dan, tergantung pada daerah (yang baik tumbuh di atas ketinggian 800m dari permukaan air laut). Buah
Paprika dapat di bedakan menjadi 2, antara manis dan pedas, besar dan
kecil, memanjang, bentuk terpotong dan bentuk persegi empat.
Paprika adalah terdiri dari sekitar 92% air, gula 4,2%, serat 2%, 0,50%
serat, protein dan sedikit lemak. dalam buah paprika juga terdapat
mineral: kalium (dalam kuantitas yang baik dan banyak), fosfor, natrium,
kalsium, magnesium. Mangan, seng, tembaga dan zat besi yang hadir dalam
jumlah kecil.
Paprika mengandung vitamin A, beberapa kelompok vitamin B dalam jumlah kecil, jumlah besar vitamin C, vitamin E, J dan K.
Di antara asam amino: asam aspartat dan asam glutamat, arginin, alanin, valin, leusin, lisin, fenilalanin, dan triptofan.
Sebagaimana telah kita lihat paprika mengandung persentase tinggi
vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan yang sangat baik untuk
kesehatan, dan untuk alasan ini asupan paprika ditunjukkan untuk melawan
efek radikal bebas.
Kehadiran serat sebaliknya, membuat paprika adalah makanan sangat cocok
untuk diet pelangsing, karena asupan meningkatkan perasaan kenyang.
Kalium dan karoten sebagai gantinya, memberikan sifat diuretik paprika.
Akhirnya, sebuah studi yang dilakukan di University of Illinois, membahas sifat luteolin, zat yang ditemukan pada paprika tetapi juga terdapat dalam adas dan seledri, dan hasilnya adalah bahwa luteolin tampaknya memperlambat penuaan sel-sel di otak dengan konsekuensi memperbaiki kondisi memori agar semakin baik.
Diterbitkan hasil dari beberapa penelitian yang mendukung sifat antikanker dari beberapa obat-obatan yang ditemukan dalam paprika, ini sebenarnya berita tidak mengherankan, mengingat persentase tinggi vitamin C dalam sayuran paprika.
Beberapa varietas Paprika
Pohon Paprika |
Cabe paprika Nocera memanjang dan hijau dengan bentuk yamg khas paprika segi empat Capriglio merah atau kuning, dan dengan bentuk hati atau paprika seperti tanduk sapi, manis dan memanjang, paprika Senise, manis juga bentuknya memanjang dan paprika merah daging manis dan lembut sangat mudah dicerna.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir banyak produksi sedang bermunculan, di negara kita masih salah satu importir paprika tergolong dalam jumlah besar, daerah penghasil paprika utama jawa timur, jawa barat, sulawesi selatan. semoga semakin banyak yang berbudidaya cabai paprika, karena tingginya permintaan domestik yang tak terpenuhi.
Jumlah kalori pada paprika
Setiap 100 gram paprika memiliki sebesar 20 kalori.
Manfaat Kesehatan - Paprika memiliki nama latin Capsicum annuum 1 dan berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia, paprika banyak dibudidayakan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Terdapat berbagai Varietas paprika berdasarkan warna buahnya, diantaranya paprika hijau, kuning, merah, atau unggu ( kayak pelangi aja ) yang sering digunakan untuk salad. Paprika termasuk keluarga cabai, hanya saja paprika tidak memiliki kandungan Capsicin, yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.
Kandungan dan Manfaat Paprika
Kandungan gizi yang paling umum pada paprika adalah karoten, vitamin B serta vitamin C. Sedangkan dalam paprika hijau, tiap 100gramnya mengandung protein 0.9g, lemak 0.3g, karbohidrat 4.4g, kalsium 7.0mg, besi 0.4mg, fosfor 22mg, vitamin A 540 IU, vitamin B1 22.0mg, vitamin B2 0.002mg, nyacin 0.4mg dan vitamin C 160mg.
Berikut 4 manfaat besar dari buah paprika untuk kesehatan
1. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Paprika mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C dalam paprika lebih tinggi dibandingkan dalam kandungan vitamin C dalam jeruk ( 30-50 mg per 100 gram ). Diantara jenis paprika yang lain, paprika merah mengandung vitamin C paling tinggi yaitu 190 mg per 100 gram. Vitamin C terlibat dalam beberapa proses penting tubuh, mulai dari mengangkut lemak, pengangkutan elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pembuatan kalogen ( protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang ), pemacu gusi yang sehat, menjaga tingkat kolesterol, memelihara kekebalan, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
2. Mencegah penyakit mata
Selain vitamin C, paprika juga mengandung vitamin A dan beta karoten. Paprika merah mengandung vitamin A sebanyak 3.131 IU. Lagi-lagi, paling tinggi diantara jenis paprika lainnya. Vitamin A bermanfaat untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
3. Mencegah kanker
Kandungan beta karoten dalam paprika mencegah timbulnya kanker karena beta karoten bekerja sebagai antioksidan yang menstabilkan radikal berinti karbon. Semakin tua umur paprika, maka kandungan beta karoten akan semakin tinggi.
Selain itu, paprika juga mengandung likopen. Sebuah penelitian yang dilakukan Unversitas Yale terhadap 473 orang pria menemukan fakta bahwa pria tidak mengidap kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibandingkan mereka yang sakit. Sedangkan penelitian di Universitas Harvard pada tahun 2002, menunjukkan bahwa laki-laki yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki resiko penyakit kanker yang lebih rendah, khususnya kanker prostat.
4. Meningkatkan kualitas sperma
Likopen dalam paprika ternyata juga bermanfaat untuk sistem reproduksi. Konsumsi likopen, terutama pada paprika merah, diyakini dapat meningkatkan kualitas reproduksi. Hal ini karena likopen meningkatkan jumlah sperma, menjaga struktur sperma, dan meningkatkan motilitas ( pergerakan ) sperma.
Likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat dalam konsentrasi tinggi di dalam testis. Jika konsentrasi likopen rendah, maka pria hal ini menjadi salah satu penyebab pria mengalami infertilitas ( ketidak suburan ).
• ManfaatKesehatan.com
Demikian bahasan tentang "Manfaat Paprika Untuk Kesehatan" semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita, jika ada yang kurang mohon koreksi. SALAM